SKENA METAL LAMONGAN YANG MULAI USANG

sampai 4 tahun yang lalu skena underground lamongan masih terdengar hingar bingarnya digawangi komunitas andalan kota soto itu LTS (lamongan total sicknes) seakan membakar beberapa komunitas lain Lamongan untuk bergerak menyebarkan virus - virus extreme di kota panas ini. Mulai dari LMM (lamongan metal madness), LEM (Lamongan extreme metal), Lamongan death souk extremination juga tak lupa komunitas hardocre LCHC (lamongan city hardcore) berlomba - lomba menyuguhkan gigs gigs dari yang kecil , menengah sampai yang skala besar. Gaungnya sampai terdengar di beberapa kota terdekat seperti Bojonegoro, Jombang, Tuban dan Gresik berbondong - bondong menyaksikan event metal yang seakan tiada habisnya di kota Soto ini.

Tapi sekarang gaung acara tersebut seakan melempem. Ada apa gerangan. Hanya TUhan dan metalhead Lamongan lah yang tahu. Beberapa alasan mungkin dapat saya katakan. Pertama bahwa Lamongan butuh regenerasi pemimpin komunitas, dimana si LTS sendiri digawangi beberapa sesepuh tak kenal menyerah yang berusia rata - rata 35 tahun an, dimana di usia tersebut mereka memang mungkin harus berpikir untuk menafkahi keluarga nya, semetal dan serebel apapun mereka, tetap kita membutuhkan uang untuk menafkahi keluarga.

Kedua, EO yang berkedok komunitas metal sudah mulai sedikit kesusahan mencari keuntungan dari sebuah event metal. Susahnya dan tingginya nilai perijinan, sewa gedung yang semakin mahal,pihak sponsor yang jarang, dan juga jam malam yang diberlakukan di kota Lamongan. Di Lamongan event yang mengundang keramaian tidak boleh dihelar sampai lebih dari pukul 17.00 WIB.

ketiga, para ababil... hahaha mengapa saya sebut disini mereka ababil , yah mungkin karena mereka hanyalah para anak-anak muda yang mencari jati diri, ajang pamer, dan ingin dianggap keren. metalhead pelarian seperti inilah yang hanya mencari perhatian dan hilang ntah kemana ketika suatu hal menjadi sepi.

Ke empat untuk yang ini saya ungkap dari pemikiran saya sendiri. Kurangnya stok band ekstreme berkualitas di lamongan.. boro-boro band berkualitas. Disini di kota soto ini animo anak muda sangat sedikit untuk membentuk band metal ataupun genre ekstreme lainnya.

Lalu apa yang bisa kami lakukan sebagai metalhead kota Lamongan. ENTAHLAH !!! .. hahaha

pergerakan metal di suatu tempat biasanya di support oleh para metalhead yang loyal, komunitas dan juga band. dan di Lamongan tidak memiliki itu semua, sungguh miris memang. Bahkan dalam 2 tahun ini hanya ada satu dua gigs ekstreme yang di helat di kota Lamongan. itupun berjarak sangat jauh antara waktu yang satu dengan yang lain. sekarang kami para metalhead lamongan harus ber ekspedisi jauh ke kota tetangga untuk menikmati suguhan metal yang selalu kami harapkan.