Review Album : Divine - The War Album

Sejak mendengar kabar Divine akan merilis album baru maka akan muncul pertanyaan di dalam pikiran saya sebagai old school thrasher: Apakah saya akan mendapatkan pure Indonesian thrash aggression? Lupakan sejenak American Thrash Sound  ala Slayer seperti pada “Cause for Conflict” (1995) mari beralih ke album mereka.

Sebuah konsistensi, dedikasi, passion, dan devotion yang total dari militan Thrasher Jakarta bernama Divine kembali merilis album kedua mereka yang bertitel "The War Album". Secara keseluruhan, Dimulai dengan artwork yang dikemas dengan baik sekali (sangat Thrash Metal, konsisten tanpa terkesan ketinggalan zaman) dengan tema peperangan. Album ini juga sangat mendukung untuk menyulut moshpit menjadi arena bersenang-senang. secara musikal sangat well composed, lirik yang smart untuk sebuah topik album yang sensitif, dan tidak terkesan basa-basi. permainan drum terdengar lebih intens, riff yang terkesan datar tetapi sering dimainkan dengan petikan yang variatif dan berubah-ubah, dan  terkadang dengan brilian menyisipkan melodi singkat dan cepat  mencuri-curi dalam hingar bingar instrumen lainnya. Riff-riff yang terdengar memorable hanya saja sedikit lebih kompleks jika dibanding album sebelumnya. Duet Ucok Tampubolon & Muhammad Heyckel lantas mengingatkan saya dengan Mille Petrozza dengan Sami Yli-Sirnio (Kreator) dan Alex Skolnick dengan Eric Peterson (Testament) Jika diminta untuk menjabarkan music mereka menjadi satu kata maka saya memilih kata LIAR!!! Ini membuktikan bahwa old school Thrash Metal dengan berbagai inovasi dan improvisasi akan tetap dapat eksis di tengah ramainya taksonomi dan evolusi metal di abad 21 ini.
" />
Buat saya, seluruh lagu semuanya nikmat di telinga penggemar thrash metal tanpa menjadi jenuh karena tempo yang dimainkan sangat bervariasi, Singkatnya, great album from a great band! So my metal brothers, get this album ! fully recommended for fans : Slayer, Testament, Kreator & Metallica.
Review By : Adjie Setiawan
SCORE : 85/100